Rabu, 14 Oktober 2015

Preformulasi Obat

            Preformulasi terdiri dari kata pre yang artinya sebelum dan formulasi yang artinya perumusan atau penyusunan. dibidang farmasi preformulasi dapat diartikan sebagai langkah awal yang dilakukan ketika akan membuat formula suatu obat.

               Preformulasi meliputi pengkajian tentang karakteristik/sifat-sifat dari bahan obat dan bahan tambahan obat yang akan diformulasi.

TUJUAN PREFORMULASI

              Membuat formula yang tepat sehingga menghasilkan produk akhir berupa sediaan farmasi yang stabil, berkhasiat, aman dan nyaman ketika digunakan.

Pertimbangan Umum Preformulasi

Sebelum membuat formula sediaan obat, beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu :

Bentuk sediaan yang akan dibuat
  1. Bentuk sediaan farmasi yaitu bentuk padat (puyer, tablet, kapsul, suppositoria), bentuk setengah padat (salep, pasta, krim) dan bentuk cair ( larutan, suspensi, emulsi ).
  2. Pemilihan bentuk sediaan obat tergantung pada : 
  • Sifat-sifat fisika kimia zat aktif yang digunakan, yakni kelarutan, ukuran partikel, sifat higroskopis, reaksi-reaksi kimia dll
  • Kerja obat yang diinginkan, secara lokal atau sistemik.
  • Umur si pemakai. Untuk bayi dan anak-anak lebih disukai bentuk pulveres dan sirup. Untuk dewasa umumnya dibuat dalam bentuk tablet, kapsul.
Bahan tambahan obat yang akan digunakan.

Bahan tambahan yang digunakan dalam formulasi harus kompatibel ( dapat tercampurkan ) dengan bahan obat utama ( zat aktif ) dan bahan tambahan yang lain. Bahan tambahan diperlukan untuk :

  1. Mendapatkan bentuk sediaan yang diinginkan ( bentuk tablet, larutan, dll ). contoh : pada sediaan tablet selain zat aktif, digunakan bahan tambahan berupa bahan pengisi untuk memperbesar volume tablet, bahan pengikat untuk merekatkan serbuk bahan obat, bahan penghancur untuk mempercepat pecahnya tablet di dalam lambung, dan bahan penyalut yang digunakan untuk memperbaiki kestabilan, mengontrol penghancuran dan mempercantik penampilan tablet.
  2. Menjaga kestabilan sediaan obat ( misal : pengawet, pensuspensi, pengelmusi ).
  3. Menjaga kestabilan zat aktif ( misal : antioksidan )
Kenyamanan saat penggunaan.

  • Rasa yang tidak enak dari obat dapat ditutupi dengan penambahan corrigens saporis, bau yang tidak enak ditutupi dengan corrigens odoris, dan warna yang kurang menarik ditutupi dengan corrigen coloris
                                                       Hasil gambar untuk preformulasi obat
  • Kenyamanan saat digunakan penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi kepatuhan si pemakai obat. Jika obat berasa tidak enak maka orang akan tidak suka mengkonsumsinya.
  • Rasa pahit dari obat-obat tertentu misal ampisillin dan amoksisilin dapat diatasi dengan penggunaan bentuk garamnya
  • sediaan setengah padat harus memenuhi persyaratan yaitu halus, mudah dioleskan, tidak terlalu lengket dan tidak meninggalkan bekas noda pada pakaian 
Kestabilan sediaan obat.

Selama penyimpanan, sediaan obat harus tetap dalam keadaan yang stabil, tidak menampakkan tanda-tanda kerusakan seperti : terjadi perubahan warna, bau, rasa, timbulnya kristal pada permukaan tablet/kaplet, memisahnya air dan minyak pada sediaan krim/emulsi.

                                                   

Khasiat obat

Untuk menjaga khasiat obat, perlu diperhatikan :

  • Pemilihan bentuk sediaan. contoh : jika zat aktif tidak stabil dalam media air, maka tidak di formulasi dalam bentuk cair.
  • Bahan-bahan tambahan yang digunakan tidak boleh mengurangi khasiat zat aktifnya.
  • Pemberian petunjuk cara penggunaan yang benar.




Daftar Pusaka : 

Maryani.S.Si,Apt " Ilmu Resep",Pilar Utama Mandiri  

Martin, a.n.,1970 "Physical pharmacy" second edition, Lea & Febiger, Philadelphia

Gambar :

www.helensonitahabibie.blogspot.com

www.perpustakaan.pom.go.id

www.kakkus.co.id